4.Perbedaan mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan sebagai yang saling terkait dan berhubungan secara teratur. Manusia sebagai makhluk hidup juga akan selalu berusaha menjaga keberadaannya,baik untuk dirinya sendiri, untuk kelompoknya maupun masyarakatnya. Naluri bertahan dan menajaga keberadaan ini dilakukan secara perorangan,kelompok,dan masyarakat. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok,yaitu pola perilaku berulang ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat (Kornblum). Contoh dalam kehidupan sehari hari adalah hubungan hubungan diantara kelompok pegawai perusahaan swasta,kelompk pegawai negeri sipil,kelompok tentara,kelompok guru,kelompok siswa,kelompok pedagang dll.
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan sebagai makhluk sosial sebagai berikut : a. Ascribed status yaitu status yang di berikan kepada individu tanpa memandang kemauan atau perbedaan antar invidu yang dibawa sejak lahir, misalnya : status sebagai laki-laki dan perempuan,status kebangsaan,status sosial dengan etnis sunda,batak,dan jawa yang sudah inherent.
b. Achieved status yaitu status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui usaha pribadi dan persaingan,misalnya :status sebagai mahasiswa berprestasi,sebagai pegawai negeri sipil,pegawai swasta dll.
Masyarat sebagai makhluk sosial merupakan suatu kumpulan unsur terdiri dari bagian bagaian yang saling berhubungan satu sama lain,saling bergantung,saling mempengaruhi,saling terikat,berkerjasama melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
Manusia sebagai makhluk ekonomi adalah kegiatan perwujudan dari perilaku ekonomi baik oleh perorangan,kelompok,maupun masyarakat yang merupakan salah satu upaya mendasar manusia untuk bertahan hidup da menjaga eksitensinya. Selain kegiatan ekonomi,manusia juga melakukan aktifitas sosial,budaya,politik, dan lainnya untuk bertahan hidup. Pada bagian ini akan diuraikan perilaku ekonomi yang terwujud dalam bentuk berbagai kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi manusia yang mendasdar pada bertahan hidup dan menjaga eksitensinya adalah aktifitas mengkonsumsinya. Pada hakekatnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan,baik kebutuhan primer (makan-minum,pakaiannya dan perumahan), kebutuhan sekunder (kesehatan,pendidikan,transportasi dan sebagainnya), dan kebutuhan tersier(hiburan,kenyamanan,piknik,dan sebagainya). Selain kebutuhan-kebutuhan fisik (phisiology needs). Manusia juga membutuhkan hal-hal yang bersifat non-materi,seperti kebutuhan akan rasa aman(zafety needs) kebutuhan untuk disayang dan dicintai(love and belonging needs). Bahkan manusia secara fitrahnya, sebagai makhluk ber Tuhan menginginkan pemenuhan kebutuhan spiritual, pemenuhan kebutuhan baik materi maupun non materi ini diarahkan untuk tercapainya kesejahteraan bagi ketiga unsur manusia yaitu jiwa,jasmani dan rohani.
Manusia sebagai makhluk ekonomi mempunyai peranan penting bagi hidupnya sendiri, apalagi dengan era globalisasi yang terjadi saat ini yang menuntuk manusia berkerja keras dengan hasil yang maksimal. Manusia sebagai makhluk ekonomi mempunyai rasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki saat ini dengan kata lain apa yang mereka inginkan mereka akan berusaha untuk mencapainya. Tentu saja hal tersebut sangat wajar untuk kita yang merasa tidak puas akan apa yang telah kita dapatkan dengan banyaknya pengeluran yang kita keluarkan akan menuntut kita untuk bekerja keras agar tercapai kebutuhan yang kita innginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar